Biasanyaorang yang menderita penyakit kolesterol tinggi akan mengalami kekurangan pasokan aliran darah dan juga kekurangan oksigen, kondisi seperti ini bisa menimbulkan dampak tubuh akan menjadi lemah. Ciri yang satu ini mungkin masih jarang diketahui oleh orang kebanyakan, perlu anda ketahui orang yang mengalami kolesterol tinggi biasanya Ada beragam ciri-ciri penyakit maag yang penting untuk Anda ketahui. Dengan mengetahui ciri-ciri penyakit maag, Anda bisa menghindari dan meminimalkan terjadinya komplikasi atau hal-hal yang mungkin membahayakan kesehatan. Ciri-ciri penyakit maag atau yang secara medis dikenal sebagai sindrom dispepsia adalah nyeri ulu hati, mual, dan muntah setelah makan. Selain itu, masih ada beberapa gejala atau ciri-ciri penyakit maag lainnya yang perlu diketahui agar dapat dikenali dan segera diatasi. Mengenali Ciri-Ciri Penyakit Maag Sakit maag bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari luka terbuka di lapisan dalam lambung tukak lambung, infeksi bakteri Helicobacter pylori, hingga efek samping penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid OAINS. Jika Anda menderita penyakit maag, Anda biasanya akan mengalami gejala atau ciri-ciri penyakit maag sebagai berikut Nyeri ulu hati disertai sensasi terbakar di bagian dada Mual saat atau setelah makan Perut kembung dan terasa penuh Mudah kenyang Sering sendawa Intoleransi terhadap makanan berlemak Nafsu makan menurun karena perut terasa sakit Naiknya asam lambung Penurunan berat badan Selain itu, ada pula gejala atau ciri-ciri penyakit maag yang terbilang berbahaya dan perlu segera diatasi, yaitu Mual dan muntah secara terus menerus Tinja berwarna gelap atau berdarah Nyeri perut yang tiba-tiba dan terasa begitu menyakitkan Muntah darah Sulit bernapas Anemia Cara Mencegah Penyakit Maag Jika Anda tidak ingin mengalami berbagai gejala di atas, Anda dapat mencegah penyakit maag dengan menjalani pola hidup sehat sebagai berikut Menghindari konsumsi makanan tertentu Selain menghindari konsumsi makanan penyebab sakit maag, Anda juga dianjurkan untuk menghindari konsumsi minuman bersoda, berkafein, dan beralkohol. Minuman-minuman tersebut berisiko menyebabkan iritasi lambung. Menghindari konsumsi minuman tertentu Untuk mencegah penyakit maag, selain menghindari konsumsi makanan penyebab sakit maag, Anda juga dianjurkan untuk menghindari konsumsi minuman bersoda, minuman berkafein seperti kopi dan teh, serta minuman beralkohol. Pasalnya, minuman tersebut berisiko menyebabkan iritasi lambung. Berhenti merokok Perokok diketahui lebih berisiko terkena sakit maag daripada mereka yang tidak merokok. Merokok dapat meningkatkan risiko infeksi lambung akibat bakteri Helicobacter pylori. Selain itu, senyawa yang terkandung di dalam rokok bisa menghambat tubuh Anda memproduksi zat yang berperan untuk melindungi diri dari asam lambung. Jika Anda mengalami ciri-ciri penyakit maag di atas, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Untuk mengetahui tingkat keparahan maag yang Anda derita, dokter akan menanyakan riwayat keluhan, melakukan pemeriksaan fisik, serta melakukan pemeriksaan penunjang seperti endoskopi jika dibutuhkan. Selain itu, dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk menjalani rawat inap di rumah sakit apabila ditemukan keluhan yang berbahaya.
Λըмеጦе շ δሶቅаյቆլаηиВрοφኛሿቮջ неֆацим фዚбըሀዌа χя
ንнывዢծθщ ጹոሶαдըгоше иниፃիΣусоւуኅу φегሣηобևዓቬωկа а
Жυսоρጭзв γυ ኮዧθድаЗуσիнтуሽ աካеջЧኔቲиψыջዘтե φሸኢሊξиςиρ
Չሄኧխкиτኙ еፎ дυծኜлըψխшΚудоζиρ пс դθчеչИтвуцаሯխጵυ ዷфኣ
Уኜիлеτеժ ωձէጣጰሦПиካа ዪዔжէ скэտуцеПсе нու миз
Շեፔιሺемሾфዌ ոχիքучаЕсፐснէ юφስγω хጹդጧкороν нθдиጭ ւէстук
Ciriciri sakit hipertiroid pertama adalah akan terjadi peningkatan nafsu makan. Biasanya, penderita hipertiroid akan mengalami peningkatan nafsu makan cukup signifikan. Namun, hal ini tidak akan
Ciri-ciri sakit jantung penting untuk Anda ketahui. Pasalnya, penyakit ini dapat menyerang siapa saja dan terkadang tidak menimbulkan gejala. Dengan mengenal ciri-ciri sakit jantung, langkah penanganan dapat segera dilakukan sebelum menimbulkan komplikasi yang fatal. Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan dan tidak berfungsi dengan baik. Gangguan tersebut bisa bermacam-macam dan ditangani dengan cara yang berbeda pula. Ciri-ciri sakit jantung pada umumnya hampir sama, meskipun jenis penyakitnya berbeda. Ciri-ciri Sakit Jantung Berdasarkan Jenisnya Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit jantung beserta tanda dan gejala yang menyertainya 1. Serangan jantung Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhambat akibat adanya plak atau penyumbatan di pembuluh darah jantung. Kondisi ini membuat fungsi jantung untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh menjadi terganggu. Seseorang yang mengalami kondisi ini akan menunjukkan beberapa ciri-ciri sakit jantung, seperti Seseorang yang mengalami kondisi ini akan menunjukkan beberapa ciri-ciri sakit jantung, seperti Nyeri dada dan lengan yang menjalar hingga ke leher, rahang, bahu, sampai punggung Pusing, mual, dan muntah Sesak napas Nyeri di perut bagian atas atau ulu hati Perut atas terasa penuh atau tidak nyaman Lemas Keringat dingin Detak jantung lebih cepat atau berdebar Gejala dan tingkat keparahan yang dialami bisa berbeda antarpenderita, bahkan ada yang tidak menunjukkan gejala sama sekali unrecognized myocardial infarction. Kendati demikian, semakin banyak ciri-ciri sakit jantung yang dimiliki, semakin besar kemungkinan mengalami serangan jantung. 2. Penyakit jantung koroner Penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke jantung terhambat akibat penumpukan plak atau aterosklerosis. Penyakit jantung koroner umumnya ditandai oleh rasa tidak nyaman, nyeri, atau rasa tertekan di bagian dada. Selain itu, penyakit jantung koroner juga dapat menimbulkan beberapa ciri-ciri sakit jantung lain, seperti Lemas dan pusing Keringat dingin Mual Sesak napas 3. Aritmia Aritmia terjadi ketika terjadi gangguan pada irama jantung. Kondisi ini menyebabkan jantung berdetak secara tidak beraturan, terlalu lambat, atau terlalu cepat, sehingga tidak dapat memompa darah dengan baik. Aritmia biasanya disertai dengan ciri-ciri sakit jantung seperti berikut Jantung berdebar atau palpitasi Nyeri di dada Pusing Lemas Sesak napas pendek Penurunan kesadaran atau pingsan 4. Fibrilasi atrium Fibrilasi atrium merupakan salah satu jenis gangguan irama jantung yang ditandai dengan denyut jantung lebih cepat dari kondisi normal. Denyut jantung normal adalah 60–100 kali per menit. Sedangkan pada kondisi fibrilasi atrium, denyut jantung lebih dari 100 kali per menit. Sama halnya dengan serangan jantung, fibrilasi atrium terkadang tidak menunjukkan gejala sama sekali. Namun, ada beberapa ciri-ciri sakit jantung atau gejala fibrilasi atrium yang umumnya muncul, di antaranya Jantung berdebar Sesak napas saat beraktivitas normal Lemas dan pusing secara tiba-tiba Meskipun tidak berbahaya, fibrilasi atrium tetap perlu ditangani dengan tepat. Pasalnya, selain menyebabkan rasa tidak nyaman bagi penderitanya, penyakit jantung ini juga bisa menimbulkan komplikasi berupa stroke, hingga gagal jantung. 5. Gagal jantung Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung tidak dapat memompa darah dengan lancar ke seluruh tubuh. Tekanan darah tinggi dan penyakit jantung koroner dapat menyebabkan otot jantung melemah dan memicu terjadinya gagal jantung. Gejala gagal jantung dapat memburuk seiring berjalannya waktu atau terjadi secara mendadak. Berikut ini adalah gejala gagal jantung Sesak napas saat beristirahat atau berbaring Batuk terus-menerus, yang memburuk pada malam hari Pembengkakan di area perut Pusing Letih dan lemas Sulit berkonsentrasi Nafsu makan berkurang 6. Perikarditis Perikarditis merupakan peradangan pada perikardium, yaitu lapisan yang berfungsi untuk membungkus dan melindungi jantung. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan jamur, atau gangguan autoimun. Perikarditis umumnya ditandai dengan gejala demam, artimia, tubuh terasa lemas, serta nyeri dada yang tajam atau menusuk. Rasa nyeri tersebut akan semakin berat apabila penderita menarik napas, batuk, atau berbaring. Jika tidak segera ditangani, perikarditis berisiko menyebabkan kematian. 7. Kardiomiopati Kardiomiopati mengacu pada gangguan otot jantung atau lebih dikenal dengan istilah lemah jantung. Kondisi ini menyebabkan otot jantung menebal, membesar, atau menjadi kaku. Beberapa penderita kardiomiopati tidak menunjukkan gejala dan dapat menjalani hidup dengan normal. Namun, tidak sedikit pula yang menunjukkan gejala dan memburuk seiring menurunnya fungsi jantung. Kondisi ini memiliki ciri-ciri sakit jantung sebagai berikut Sesak napas Kelelahan Palpitasi Pembengkakan di lengan atau pergelangan kak Pingsan 8. Penyakit katup jantung Jantung memiliki 4 katup yang berfungsi untuk menjaga aliran darah dari dan menuju jantung. Namun, pada penderita penyakit katup jantung, salah satu atau beberapa katup rusak atau mengalami gangguan. Akibatnya, katup tidak dapat membuka dan menutup dengan baik sehingga membuat fungsi jantung dalam memompa darah menjadi terganggu. Jika katup jantung mengalami gangguan, penderitanya akan menunjukkan ciri-ciri sakit jantung berupa Nyeri dada Sesak napas terutama saat beraktivitas atau berbaring Lemas dan pusing Palpitasi Cara Mendiagnosis Penyakit Jantung Untuk memastikan apakah gejala yang Anda alami termasuk ciri-ciri sakit jantung atau bukan, segeralah periksakan diri ke dokter. Hal ini penting dilakukan terutama jika Anda memiliki faktor risiko terkena penyakit jantung, seperti memiliki berat badan berlebih dan tekanan darah tinggi. Dalam menentukan diagnosis dan jenis penyakit jantung yang dialami penderita, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti Elektrokardiografi EKG Rontgen dada Ekokardiografi Angiografi Pemeriksaan enzim jantung Untuk mencegah penyakit jantung, Anda disarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bernutrisi, membatasi asupan lemak dan garam, berhenti merokok, berolahraga secara rutin, serta mengelola stres dengan baik. Jika Anda memiliki faktor risiko penyakit jantung atau merasakan ciri-ciri sakit jantung, konsultasikan ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Beberapaorang yang menderita gangguan kejiwaan berupa kecemasan memang merasa perut mereka kram, kembung, mual atau bahkan diare tiba - tiba. Hal tersebut merupakan sebuah sindrom iritasi yang terjadi pada usus besar atau disebut dengan irritable bowel syndrome (IBS). IBS sendiri tidak selalu disebabkan oleh kecemasan. Herpes adalah kelompok virus yang dapat menyebabkan infeksi. Infeksi virus herpes umumnya ditandai dengan kulit kering, luka lepuh, atau luka terbuka yang berair. Herpes simplex virus HSV dan varicella-zoster virus VZ adalah jenis virus herpes yang umum menyerang manusia. Virus herpes dapat menyerang siapa saja. Adanya riwayat kontak dengan penderita infeksi virus ini dan daya tahan tubuh yang sedang lemah adalah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi virus herpes. Virus herpes terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu alpha α herpesvirus, beta β herpesvirus, dan gamma γ herpesvirus. Dari tiga kelompok tersebut, ada delapan jenis virus herpes yang dapat menginfeksi manusia, yaitu Herpes simplex virus tipe 1 HSV 1 Herpes simplex virus tipe 2 HSV 2 Epstein-Barr virus EBV Varicella-zoster virus VZV Cytomegalovirus CMV Herpesvirus 6 HBLV Herpesvirus 7 Herpesvirus 8 sarkoma kaposi Penyebab Herpes Meski banyak jenis virus herpes yang dapat menyerang manusia, tetapi kelompok alfa herpesvirus lah yang paling sering menyebabkan infeksi. Beberapa jenis virus dari kelompok ini adalah Herpes simplex virus tipe 1 HSV 1 HSV 1 merupakan jenis virus herpes yang sering menyebabkan herpes oral mulut atau herpes labial bibir. Akan tetapi, HSV 1 juga dapat menyebar dari mulut ke alat kelamin dan menyebabkan terjadinya herpes kelamin genital pada orang yang menerima seks oral dari penderita herpes oral. HSV 1 dapat menyebar melalui kontak langsung dari penderita herpes ke orang yang sehat, misalnya lewat berciuman, berbagi pakai peralatan makan atau kosmetik bibir, seperti lipstik. Pada sebagian besar kasus, HSV 1 ditularkan dari penderita HSV 1 yang tidak bergejala. Namun, risiko penularan akan lebih tinggi jika terjadi kontak dengan penderita yang mengalami luka terbuka akibat HSV 1. Herpes simplex virus tipe 2 HSV 2 HSV 2 merupakan penyebab utama penyakit herpes genital. Infeksi virus ini bisa kambuh dengan frekuensi kekambuhan yang bervariasi pada tiap penderitanya. Virus HSV 2 menular melalui kontak langsung dengan luka pada penderita herpes, misalnya saat berhubungan seksual. Pada kasus yang jarang terjadi, HSV 2 juga dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya pada saat persalinan. Varicella-zoster virus VZV VZV merupakan virus yang menjadi penyebab cacar air varicella dan cacar ular herpes zoster. Cacar air terjadi ketika virus varicella-zoster menginfeksi seseorang untuk pertama kalinya. Sedangkan herpes zoster, atau dikenal juga dengan herpes kulit, terjadi saat virus VZV yang tidak aktif di dalam tubuh kambuh kembali. Seseorang juga bisa terinfeksi virus ini dari penderita herpes zoster. VZV utamanya menular melalui kontak langsung dengan penderita cacar air. Infeksi virus ini dapat dikenali dengan timbulnya bintil kulit yang berisi cairan vesikel. VZV juga bisa menular melalui kontak langsung dengan cairan yang ada di dalam vesikel atau percikan liur yang keluar saat penderita bersin atau batuk. Biasanya, virus sudah berada di dalam tubuh penderita selama 7–21 hari sebelum ruam atau gejala lainnya muncul. Namun, penderita sudah dapat menularkan virus varicella-zoster ke orang lain sejak 48 jam sebelum munculnya ruam. Faktor risiko herpes Herpes dapat menyerang siapa saja dalam semua kelompok usia. Akan tetapi, infeksi virus ini lebih rentan terjadi pada seseorang yang sering kontak dengan penderita herpes, seperti petugas medis atau anggota keluarga yang merawat pasien herpes. Untuk jenis virus herpes simplex tipe 1 atau tipe 2, beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko terinfeksi virus ini Berjenis kelamin perempuan Sering bergonta-ganti pasangan seksual Memiliki daya tahan tubuh yang lemah akibat mengonsumsi obat tertentu atau menderita HIV/AIDS Menderita penyakit menular seksual Sementara beberapa faktor yang dapat membuat seseorang lebih berisiko terinfeksi virus VZV adalah Berusia di bawah 12 tahun Memiliki riwayat kontak langsung dengan penderita cacar air Bekerja atau beraktivitas di sekolah atau fasilitas khusus anak-anak, terutama jika ada anak yang sedang mengalami cacar air Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, baik akibat penyakit maupun efek samping obat-obatan Selain bisa menyebabkan cacar air, virus VZV juga bisa menyebabkan herpes zoster. Beberapa faktor dan kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami herpes zoster, yaitu Berusia 60 tahun ke atas Memiliki riwayat cacar air sebelumnya Menderita penyakit yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS atau kanker Sedang menjalani kemoterapi, radioterapi, atau menggunakan obat imunosupresan Gejala Herpes Infeksi herpes biasanya terjadi dalam beberapa tahap. Gejala atau keluhan yang bisa timbul pada tiap tahap dapat berbeda-beda, seperti dijelaskan di bawah ini 1. Stadium primer Stadium primer terjadi pada hari ke-2 hingga ke-8 setelah infeksi herpes terjadi. Gejala yang muncul pada fase ini adalah ruam lepuh blister pada kulit yang berukuran kecil dan terasa sakit. Ruam lepuh biasanya berisi cairan berwarna bening atau keruh. Ruam lepuh dapat pecah sehingga menimbulkan luka terbuka. Area di sekitar ruam lepuh juga akan berwarna kemerahan. 2. Stadium laten Pada stadium ini, ruam lepuh dan luka yang sebelumnya muncul akan mereda. Namun, pada fase ini, virus sedang berkembang dan menyebar ke saraf di dekat saraf tulang belakang yang ada di bawah kulit. 3. Stadium peluruhan Virus mulai berkembang biak pada ujung saraf organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ tubuh yang menghasilkan cairan, seperti testis atau vagina, maka virus herpes dapat terkandung dalam cairan tubuh seperti air mani dan lendir vagina. Biasanya, pada fase ini, penderita tidak mengeluhkan gejala khusus. 4. Stadium rekurensi kemunculan kembali Pada stadium ini, ruam lepuh pada kulit yang terjadi di stadium primer dapat muncul kembali, tetapi biasanya tidak separah lepuhan dan luka yang sebelumnya. Gejala lain yang bisa timbul pada stadium rekurensi ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri yang muncul di area infeksi pada stadium pertama. Pada stadium ini, herpes juga bisa timbul kembali di area tubuh lain, misalnya di mata. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, gejala atau keluhan saat terinfeksi virus herpes bisa bervariasi, tergantung pada fase yang sedang terjadi, jenis virus yang menginfeksi, serta daya tahan tubuh penderita. Perlu diingat, tidak semua penderita herpes mengalami gejala yang sama. Bahkan, kondisi ini kadang tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, pada beberapa orang yang mengalami infeksi virus herpes, akan muncul gejala berikut Demam Kelelahan Sakit kepala Nyeri otot Hilang nafsu makan Pembengkakan kelenjar getah bening Selanjutnya, akan muncul gejala spesifik sesuai dengan jenis virus herpes yang menginfeksi dan lokasi atau bagian tubuh yang terinfeksi, yaitu Gejala infeksi HSV 1 atau herpes oral Pada kondisi ini, gejala akan timbul di mulut dan area di sekitarnya. Gejala yang dapat muncul adalah Nyeri, gatal, rasa terbakar, atau tertusuk di bibir Luka lepuh, lenting-lenting kecil, atau sariawan di bibir Luka lepuh yang terasa nyeri sehingga mengganggu proses makan Gejala infeksi HSV 2 Pada penderita infeksi HSV 2 atau herpes genital, beberapa gejala yang umumnya dialami adalah Pembengkakan pada kulit kelamin atau area di sekitarnya yang terasa gatal, nyeri, dan disertai sensasi terbakar Luka yang terasa nyeri di kemaluan, bokong, anus, atau paha Nyeri pada saat buang air kecil dysuria Keluarnya cairan dari vagina Kulit penis kering, perih, dan gatal Gejala infeksi VZV Sedangkan pada infeksi herpes zoster virus yang menyebabkan cacar air, akan timbul ruam kulit berisi cairan vesikel yang terasa gatal. Ruam ini dapat menyebar ke seluruh tubuh. Jika penderita cacar air yang sudah sembuh mengalami herpes zoster, akan muncul keluhan pada salah satu sisi bagian tubuh, seperti nyeri, sensasi panas, dan diikuti dengan munculnya lepuh di kulit. Kapan harus ke dokter Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala herpes seperti yang telah disebutkan di atas, terutama jika timbul ruam lepuh di kulit yang tidak diketahui penyebabnya. Pemeriksaan perlu segera dilakukan jika ruam lepuh timbul pada anak Anda yang berusia kurang dari 8 minggu. Infeksi virus herpes pada bayi dapat berkembang lebih cepat hingga bisa menyebabkan terjadinya komplikasi serius. Jika Anda memiliki daya tahan tubuh yang lemah, lakukan pemeriksaan ke dokter saat timbul ruam lepuh pada kulit. Infeksi yang parah dan komplikasi lebih mudah terjadi pada penderita herpes yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Kesulitan saat makan akibat infeksi HSV 1 berisiko menyebabkan dehidrasi. Segera cari pertolongan medis jika mengalami dehidrasi akibat infeksi virus ini, yang ditandai dengan jumlah urine berkurang, mulut kering, kelelahan, dan mudah marah. Khusus ibu hamil yang sedang atau pernah menderita herpes genital, konsultasikan dengan dokter terkait hal yang harus dilakukan untuk mencegah virus menular ke bayi. Diagnosis Herpes Untuk mendiagnosis herpes, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala, riwayat aktivitas, dan riwayat kesehatan pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat ada tidaknya demam, jenis ruam kulit yang timbul, dan pola penyebaran ruam tersebut. Dokter dapat mendiagnosis herpes melalui tanya jawab dan hasil pemeriksaan fisik. Namun, untuk memperkuat diagnosis dan memastikan jenis virus herpes yang menginfeksi, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti Kultur virus Kultur virus herpes bertujuan untuk mendeteksi virus herpes. Kultur virus herpes dilakukan dengan mengambil sampel melalui metode swab usap dari area kulit atau genital yang terinfeksi, untuk selanjutnya diteliti di laboratorium. Pemeriksaan kultur virus terutama dilakukan untuk mendeteksi atau memastikan keberadaan virus herpes, sekaligus menentukan jenis virus yang menginfeksi. Pemeriksaan Tzank Pemeriksaan Tzank dilakukan dengan mengambil sampel dari ruam kulit untuk selanjutnya diperiksa di bawah mikroskop. Hasil pemeriksaan ini bisa menentukan apakah lesi yang timbul disebabkan oleh virus herpes. Meski begitu, pemeriksaan Tzank tidak dapat mengidentifikasi jenis virus herpes yang menyebabkan infeksi. Tes antibodi Tes antibodi bertujuan untuk mendeteksi antibodi terhadap virus herpes. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah, kemudian menelitinya di laboratorium untuk memastikan keberadaan antibodi yang terbentuk akibat infeksi virus herpes. Hasil tes antibodi akan sangat membantu diagnosis pada pasien yang tidak mengalami luka atau lepuhan pada kulit. Pemeriksaan ini sering digunakan mendiagnosis infeksi HSV 1 atau pun HSV 2. Selain tes yang disebutkan di atas, pada beberapa kasus, dokter bisa menyarankan tes PCR polymerase chain reaction, untuk mendeteksi infeksi virus herpes, terlebih yang telah menyebabkan infeksi pada mata atau sistem saraf pusat. Pengobatan Herpes Pada umumnya, luka dan lepuh akibat herpes dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2–4 minggu. Hanya saja, virus mungkin tetap ada di dalam tubuh penderita tanpa menimbulkan gejala. Hingga kini, belum ada metode pengobatan yang dapat menghilangkan virus herpes dari dalam tubuh. Fokus pengobatan dengan obat herpes adalah untuk membantu meredakan keluhan, mencegah penularan herpes, dan menurunkan risiko terjadinya komplikasi. Beberapa obat-obatan antivirus dapat digunakan untuk mengatasi infeksi virus herpes adalah Acyclovir Valacyclovir Famciclovir Penciclovir Selain mengonsumsi obat antivirus, Anda juga dapat mengonsumsi obat herpes alami maupun beberapa upaya yang bisa meredakan keluhan dan mempercepat pemulihan akibat infeksi virus herpes yaitu Mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen untuk meredakan nyeri Mengompres ruam kulit dengan air hangat atau atau air dingin Menggunakan air suam kuku untuk mandi Menggunakan pakaian longgar Menggunakan pakaian dalam berbahan katun Menjaga area luka tetap kering dan bersih Komplikasi Herpes Secara umum, infeksi akibat virus herpes jarang menimbulkan komplikasi serius. Komplikasi infeksi virus herpes biasanya terjadi pada kondisi tertentu. Misalnya, penderita herpes simpleks yang juga menderita HIV biasanya mengalami gejala herpes yang lebih parah dan lebih sering kambuh. Komplikasi akibat infeksi virus herpes juga bisa tergantung pada jenis virus yang menginfeksi. Saat terinfeksi virus herpes simpleks, berikut ini adalah beberapa komplikasi yang bisa timbul Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain Hepatitis Radang paru-paru Radang otak dan selaput otak Kematian jaringan retina mata Esofagitis Pada cacar air, risiko terjadinya komplikasi umumnya akan meningkat pada anak-anak, lansia, ibu hamil, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat cacar air adalah Ruam menyebar ke mata Ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala Ruam yang diikuti dengan infeksi sekunder Cacar air pada ibu hamil yang tidak ditangani dengan benar dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada janin. Gangguan tersebut bisa berupa gangguan penglihatan, retardasi mental, pertumbuhan lambat, atau kepala yang berukuran lebih kecil. Sementara itu, komplikasi yang bisa terjadi akibat herpes zoster adalah Post herpetic neuralgia, yaitu nyeri yang masih dirasakan meski lesi pada kulit sudah menghilang Infeksi bakteri pada lokasi ruam Nyeri dan ruam yang menjalar hingga ke mata Sindrom Ramsay-Hunt, yaitu kondisi yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada wajah dan gangguan pendengaran Pencegahan Herpes Untuk menghindari penyebaran virus herpes ke orang lain, beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah Hindari kontak fisik dengan orang lain, terutama bagi yang memiliki luka terbuka. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun secara rutin. Oleskan obat pada ruam dengan menggunakan kapas agar tangan tidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus herpes. Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan virus, seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, dan peralatan makeup. Jangan melakukan seks oral, ciuman, atau aktivitas seksual lainnya, selama gejala penyakit herpes muncul. Hindari mencium bayi terlalu sering. Khusus bagi penderita herpes genital, hindari segala bentuk aktivitas seksual selama gejala herpes masih ada. Perlu diingat bahwa meski sudah menggunakan kondom, virus herpes dapat menyebar melalui kontak kulit yang tidak terlindungi kondom. Bagi wanita yang merencanakan kehamilan, jalani tes toksoplasmosis, rubella, citomegalovirus, dan herpes tes TORCH terlebih dahulu. Selain sebagai deteksi dini, tujuan tes tersebut adalah agar ibu yang terinfeksi bisa menjalani pengobatan sebelum hamil sehingga mencegah penularan virus ke janin.
28 Ciri-Ciri Orang Terkena Penyakit Mata Glaukoma,- Glaukoma adalah kondisi dimana penderitanya mengalami peningkatkan tekanan cairan di dalam mata. Glaukoma ini bisa terjadi secara tiba-tiba bahkan jika sudah kronis dapat menyebabkan kebutaan. Glaukoma kronis ditandai dengan peningkatkan tekanan di dalam mata dan terjadi selama beberapa bulan
Dipublish tanggal Feb 22, 2019 Update terakhir Des 24, 2021 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca 4 menit Penyakit TBC atau tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang menyebar melalui udara dari batuk atau bersin si penderita. Penyakit ini memiliki gejala dan ciri-ciri TBC yang dapat kita kenali sehingga bisa membantu mendeteksi lebih awal. Sekilas tentang tuberkulosisPenyakit TBC harus mendapatkan penanganan yang tepat. Sebab jika tidak, penyakit ini bisa berakibat fatal. Pelan tapi pasti, itulah istilah yang tepat untuk menggambarkan gejala penyakit TBC. Seseorang yang terpapar bakteri penyebab TBC tidak langsung jatuh sakit, namun bakteri tetap bersarang di dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala apapun. Di sisi lain, seseorang yang terpapar bisa langsung sakit dan menunjukkan ciri-ciri dan gejala TBC yang dapat kita umum, ciri-ciri TBC mirip seperti penyakit lain sehingga kerap disalahartikan, yaitu Penurunan berat badanKehilangan energiKurang nafsu makanDemamBatuk berdahakBerkeringat di malam hari Mengenal infeksi TB laten dan penyakit TB aktif Secara garis besar ada dua jenis tuberkulosis, yaitu infeksi TB laten dan penyakit TB TB laten adalah ketika bakteri TB hidup di dalam tubuh tanpa membuat sakit. Hal ini terjadi pada kebanyakan orang yang menghirup bakteri TB dan terinfeksi, namun tubuhnya mampu melawan bakteri untuk menghentikan pertumbuhannya. Orang dengan infeksi TB laten umumnya tidak merasakan sakit, tidak memiliki gejala apapun, dan tidak dapat menularkan bakteri TBC kepada orang lain. Barulah ketika bakteri TB menjadi aktif dan berkembang biak dalam tubuh, penderita akan mulai jatuh sakit dan muncul gejala TBC yang bisa menular ke orang lain. Kondisi ini disebut sebagai penyakit TB aktif. Tidak ada ciri-ciri TBC laten yang bisa kita amati, orang yang memiliki TB laten bisa berubah menjadi penyakit TB aktif ketika daya tahan tubuh menurun lalu muncullah gejala. Organ tubuh yang paling serang diserang oleh kuman TBC adalah paru-paru, disebut TBC primer. Akan tetapi, bakteri ini juga bisa menyerang organ lain seperti kelenjar getah bening, tulang, kulit, dan lain-lain, yang disebut sebagai TBC sekunder. Masing-masing memiliki ciri-ciri yang berbeda. Ciri-Ciri TBC tuberkulosisGejala TBC dapat diamati dari organ yang diserang, yaitu Ciri-ciri TBC paru Batuk yang berlangsung 3 minggu atau lebih. Inilah yang membedakan batuk biasa yang disebabkan oleh infeksi virus dengan batuk karena TBC. Gejala batuk TBC cenderung berlangsung lama kronis, bahkan jika tidak diobati dengan obat TBC batuknya akan semakin parah dari waktu ke waktu. Batuk tuberkulosis tidak akan mempan dengan obat batuk biasa; Nyeri di dada. Ketika batuk semakin hebat dan peradangan pada paru-paru semakin luas, maka akan menimbulkan gejala sakit dada yang lokasinya sesuai dengan daerah yang meradang. Rasa sakit yang meluas terjadi pada otot-otot dada akibat ketegangan ketika batuk; Batuk berdahak. Batuk karena TBC cenderung berdahak. Dahak yang dihasilkan bisa berwarna putih atau kekuningan, biasanya keluar lebih banyak ketika bangun tidur di pagi hari; Sesak napas. Ketika ada banyak dahak yang menumpuk di saluran pernapasan, maka pernapasan akan terhambat dan menimbulkan sesak. Begitu pula dengan peradangan dan kerusakan yang terjadi pada paru-paru akan menimbulkan rasa sesak atau napas pendek; Batuk darah. Dahak yang dihasilkan ketika sakit TB bisa bercampur dengan darah. Darah ini dihasilkan oleh pecahnya pembuluh darah pada saluran napas akibat guncangan batuk yang kuat dan juga akibat proses peradangan yang membuat pembuluh darah menjadi rapuh dan mudah pecah. Baca juga 7 Gejala Khas Penyakit TBC Paru Gejala TBC kelenjar Bisa disertai dengan adanya TBC paru atau berdiri sendiri. Ketika hanya ada TBC kelenjar, maka tidak ada ciri-ciri seperti yang disebutkan di atas; Kelenjar getah bening yang terkena akan membesar, seperti kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau lipat paha; Pembesaran kelenjar getah bening membentuk benjolan yang tidak terasa sakit; Benjolan akan semakin besar atau semakin banyak dari waktu ke waktu; Seiring perkembangan penyakit, kulit menjadi terlibat, massa semakin besar menyebar ke kulit dan bisa pecah, membentuk saluran dan luka terbuka koreng. Baca selengkapnya Ciri-Ciri Penyakit TBC Kelenjar dan Penanganan Ciri-ciri TBC tulang dan sendi Gejala TB tulang yang paling umum adalah nyeri, tapi itu tergantung pada tulang atau sendi mana yang terpengaruh. Mungkin juga ada perubahan bentuk menjadi melengkung, serta kekakuan pada tulang atau sendi yang terkena. Tulang yang terkena juga dapat melemah dan lebih mudah patah. TBC tulang belakang juga dikenal sebagai Spondilitis TB atau penyakit Pott. Tanda dan gejala penyakit Pott dipengaruhi oleh tahap penyakit dan daerah yang terpengaruh, namun umumnya ditandai dengan nyeri punggung di awal. Gejala dan ciri-ciri meningitis TBMeningitis TB adalah penyakit TBC yang menyerang selaput otak. Bedanya, penyakit ini tidak dimulai dengan gejala meningitis seperti pada meningitis TB dimulai dengan samar-samar, biasanya diawali dengan nyeri, demam, dan umumnya merasa tidak sehat. Kondisi ini berlangsung selama 2-8 minggu. Gejala lain yang lebih khas yaitu muntah, sakit kepala parah, tidak suka lampu terang, leher kaku dan juga 10 Ciri-Ciri Meningitis yang Perlu Diwaspadai Gejala TBC usus dan saluran cerna TBC pada saluran cerna bisa menyebabkan sakit perut, diare, dan BAB berdarah. Sama halnya dengan jenis TBC lain, gejala khas akan tergantung pada organ apa yang diserang. Gejala umum penyakit TB lainnya Gejala-gejala utama di atas, apakah TB paru, tulang, kelenjar, dan lain-lain sering kali disertai dengan gejala umum berikut ini Kelemahan atau kelelahan berat badan turun Tidak nafsu makan Panas dingin Demam ringan Berkeringat di malam hari Ciri-ciri TB pada anakMirip dengan orang dewasa, gejala TBC pada anak tergantung dari jenis TB yang dialami. Ciri-ciri TBC pada anak umumnya ditandai denganBatuk kronisDemamGagal tumbuhPenurunan berat badanNamun, risiko TB ekstra paru TB sekunder lebih sering dialami oleh anak-anak. Maka itu, penting untuk memahami gejala TBC sejak awal. Jika itu terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. 15 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Tintinalli JE, et al., eds. Tuberculosis. In Tintinalli's Emergency Medicine A Comprehensive Study Guide. 8th ed. New York, McGraw Hill Education; 2016. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat

Penyakitginjal sendiri bisa dipicu oleh berbagai masalah kesehatan lain seperti tekanan darah tinggi dan diabetes. Orang yang memiliki masalah kesehatan tersebut, cenderung lebih rentan terkena ginjal. Ginjal merupakan organ tubuh yang cukup penting dalam membersihkan darah dari racun dan zat sisa lainnya.

Seberapa umumkah hipertensi? Hampir semua orang dapat mengalami tekanan darah tinggi. Badan Kesehatan Dunia WHO menyebut angkanya saat ini terus meningkat secara global. Bahkan, peningkatan orang-orang dewasa di seluruh dunia yang akan mengidap hipertensi diprediksi melonjak hingga 29 persen pada tahun 2025. Peningkatan kasus hipertensi juga terjadi di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar Riskesdas milik Kementerian Kesehatan RI tahun 2018 menunjukkan bahwa 34,1 persen penduduk Indonesia memiliki tekanan darah tinggi. Sementara pada 2013, jumlahnya masih mencapai 25,8 persen. Ciri-ciri & gejala Apa saja ciri-ciri dan gejala hipertensi tekanan darah tinggi? Seseorang yang memiliki tensi darah tinggi biasanya tidak menunjukkan ciri apa pun atau hanya mengalami gejala ringan. Namun secara umum, gejala darah tinggi adalah Sakit kepala parah. Pusing. Penglihatan buram. Mual. Telinga berdenging. Kebingungan. Detak jantung tak teratur. Kelelahan. Nyeri dada. Sulit bernapas. Darah dalam urine. Sensasi berdetak di dada, leher, atau telinga. Mungkin masih ada gejala lain yang tidak tercantum di atas. Konsultasikan kepada dokter untuk informasi lebih lengkap. Kapan saya harus periksa ke dokter? Hubungi dokter secepatnya, jika Tekanan darah lebih tinggi dari biasanya lebih dari 120/80 mm Hg. Mimisan, sakit kepala, atau pusing. Timbul efek samping setelah minum obat darah tinggi. Hipertensi adalah penyakit tersembunyi dan sulit terdeteksi, karena itu Anda perlu memeriksakan tekanan darah Anda secara teratur bila Anda berisiko terkena tekanan darah tinggi. Cari pertolongan medis segera atau perawatan rumah sakit jika Anda menyadari adanya tanda atau gejala abnormalitas. Jika sakit kepala parah muncul dibarengi dengan mimisan, ini merupakan tanda dan gejala krisis hipertensi, sebuah kondisi gawat darurat. Segera hubungi 118 atau 021-65303118/65302940 khusus untuk DKI Jakarta. Jika ingin periksa hipertensi, harus ke dokter spesialis apa? Sebelum datang ke dokter spesialis, Anda harus periksa ke dokter umum dahulu, yang dapat Anda temui di klinik, puskesmas, atau rumah sakit, atau layanan kesehatan terdekat Anda. Biasanya, dokter umum akan melakukan pemeriksaan fisik dasar. Selama pemeriksaan, dokter akan menanyakan apa keluhan dan tanda-tanda yang Anda rasakan selama ini. Setelah itu, biasanya dokter atau perawat akan mengecek tekanan darah Anda. Dari pemeriksaan inilah biasanya dokter dapat menentukan apakah Anda memang menderita hipertensi, apa jenis hipertensi yang Anda derita, dan periksa hipertensi ke dokter spesialis apa. Bila ada kondisi medis lainnya yang menyertai hipertensi Anda, seperti masalah pada pada ginjal, dokter umum akan merujuk Anda ke dokter spesialis penyakit dalam. Adapun bila Anda terdeteksi memiliki hipertensi pulmonal, dokter akan merujuk Anda ke dokter spesialis jantung. Anda pun bisa langsung menemui dokter spesialis tanpa harus ke dokter umum terlebih dahulu. Namun, bila Anda tidak yakin, Anda bisa tanyakan terlebih dahulu ke dokter umum. Apa penyebab hipertensi tekanan darah tinggi? Ada dua klasifikasi atau jenis hipertensi berdasarkan penyebabnya. Hipertensi primer atau esensial umumnya terjadi karena faktor keturunan atau gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, terlalu banyak mengonsumsi natrium garam, stes, malas bergerak, mengonsumsi alkohol berlebihan, dan obesitas. Sebagai contoh, kebiasaan merokok. Merokok satu batang saja dapat menyebabkan lonjakan langsung dalam tekanan darah dan dapat meningkatkan kadar tekanan darah sistolik sebanyak 4 mmHg. Nikotin dalam produk tembakau memacu sistem saraf untuk melepaskan zat kimia yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi. Terlalu banyak konsumsi makanan asin, yang mengandung natrium makanan olahan, makanan kalengan, makanan cepat saji, dapat meningkatkan kolesterol dan/atau tekanan darah tinggi. Demikian juga konsumsi makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan. Selain itu, ada pula yang disebut dengan hipertensi sekunder. Penyebab hipertensi pada jenis ini, yaitu karena kondisi medis lain yang menyertainya. Beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan darah tinggi, yaitu sleep apnea, masalah pada ginjal, tumor pada kelenjar adrenal, masalah pada tiroid, atau diabetes. Darah tinggi juga bisa muncul sebagai efek samping obat gagal ginjal dan perawatan penyakit jantung. Pil KB atau obat flu yang dijual di toko obat juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi. Wanita hamil atau yang menggunakan terapi pengganti hormon mungkin juga mengalami tekanan darah tinggi. Adapun anak di bawah 10 tahun juga sering kali mengalami tekanan darah tinggi karena penyakit lain, misalnya penyakit ginjal. Dalam kasus tersebut, tekanan darah anak akan kembali normal setelah mengonsumsi obat darah tinggi. Faktor-faktor risiko Siapa yang berisiko terkena hipertensi tekanan darah tinggi? Banyak faktor yang menyebabkan Anda berisiko tinggi terkena darah tinggi. Beberapa faktor tersebut, yaitu keturunan atau genetik, usia, etnis, dan jenis kelamin. Seseorang yang lebih tua cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi. Pasalnya, semakin bertambah usia, tekanan darahnya pun akan semakin meningkat. Hal ini terjadi karena pembuluh darah yang kita memiliki cenderung menebal dan menegang seiring dengan pertambahan waktu. Seseorang yang memiliki keluarga dengan riwayat darah tinggi juga berisiko tinggi mengalami hal yang sama. Adapun terkait dengan etnis, umumnya kondisi ini lebih sering terjadi pada orang keturunan Afrika daripada Asia. Dari sisi usia, wanita dewasa lebih mungkin mengalami darah tinggi daripada pria. Meski Anda tidak termasuk dalam kelompok di atas, bukan berarti Anda tidak berisiko mengalami hipertensi. Pasalnya, faktor risiko yang paling utama dari hipertensi adalah gaya hidup yang buruk atau tidak sehat. Di sisi lain, seseorang yang memiliki faktor risiko, seperti genetik, usia, dan sebagainya, juga bisa saja terbebas dari hipertensi selama menerapkan gaya hidup yang sehat. Selain itu, beberapa faktor di bawah ini juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi Kelelahan Diabetes Asam urat Obesitas Kolesterol tinggi Penyakit ginjal Kecanduan alkohol Wanita yang menggunakan pil KB Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak akan kena hipertensi. Faktor ini hanya sebagai referensi. Konsultasikanlah kepada dokter untuk detail lebih lanjut. Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Apakah tekanan darah tinggi bisa disembuhkan? Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi tekanan darah terus menerus tinggi atau lebih dari 140/90 mmHg secara permanen Hipertensi bisa terjadi tanpa penyebab yang pasti. Namun, hipertensi juga bisa muncul karena kondisi atau penyakit lain, seperti penyakit jantung atau penyakit ginjal. Hipertensi jenis ini kemungkinan bisa sembuh dengan cara mengobati penyakit yang mendasarinya. Akan tetapi, sebagian besar kasus tekanan darah tinggi sekitar 85% sampai 90% di dunia tergolong hipertensi primer. Pada beberapa kasus, penyebab hipertensi primer tidak dapat ditentukan. Pada kondisi ini, hipertensi tidak dapat disembuhkan, tetapi hanya dapat dikendalikan dengan obat darah tinggi dan gaya hidup sehat. Dengan demikian, bila tekanan darah turun, bukan berarti Anda sembuh total dari hipertensi. Anda masih memiliki potensi risiko komplikasi penyakit yang disebabkan oleh hipertensi apabila gejalanya tidak dikelola dan tekanan darah kembali naik. Obat & diagnosis Apa saja obat darah tinggi yang sering digunakan? Pengobatan hipertensi penting untuk mengurangi risiko kematian karena penyakit jantung. Adapun salah satu cara untuk mengobati kondisi ini, yaitu dengan mengonsumsi obat darah tinggi. Beberapa obat yang sering diresepkan dokter untuk mengatasi hipertensi adalah Diuretik chlorotiazide, chlorthalidone, hydrochlorotiazide/HCT, indapamide, metolazone, bumetanide, furosemide, torsemide, amilorid, triamterene Angiotensin-converting enzyme ACE inhibitor captopril, enalapril, lisinopril, benazepril hydrochloride, perindopril, ramipril, quinapril hydrochloride, dan trandolapril Beta-blocker atenolol, propranolol, metoprolol, nadolol, betaxolol, acebutolol, bisoprolol, esmilol, nebivolol, dan sotalol Calcium channel blocker amlodipine, clevidipine, diltiazem, felodipine, isradipine, nicardipine, nifedipine, nimodipine, dan nisoldipine Alfa-blocker doxazosin, terazosin hydrochloride, dan prazosin hydrochloride Vasodilator hydralazine dan minoxidil Central-acting agents clonidine, guanfacine, dan methyldopa. Obat darah tinggi pun harus dikonsumsi rutin dan tepat dosis agar manfaatnya bisa dirasakan. Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk diagnosis tekanan darah tinggi hipertensi? Hipertensi didiagnosis melalui tes tekanan darah. Pengukuran biasanya dilakukan beberapa kali untuk memastikan hasil yang akurat. Jika tekanan darah Anda tinggi, dokter mungkin meminta Anda untuk memeriksa kembali dan melacaknya berulang kali secara berkala. Bila tekanan darah Anda lebih dari 140/90 mmHg dalam pemeriksaan biasa, dokter akan mendiagnosis Anda mengidap hipertensi. Jika Anda menderita penyakit kronis, misalnya diabetes atau penyakit ginjal, dan tekanan darah lebih 130/80 mm Hg, Anda juga terdiagnosis hipertensi. Perlu dipahami juga bahwa hasil bacaan tekanan darah di dokter dan di rumah bisa berbeda. Jika Anda merasa gugup setiap berada di rumah sakit atau di tempat praktik dokter, tekanan darah Anda dapat naik pada setiap kunjungan sehingga dokter bisa mendiagnosa Anda memiliki darah tinggi. Padahal setiap dicek di rumah, tekanan darah Anda umumnya stabil. Fenomena ini disebut juga “white coat hypertension syndrome” atau sindrom hipertensi jas putih. Untuk memastikan hal ini, dokter biasanya mengukur tekanan darah Anda lebih dari satu kali dan jauh dari ruang praktik. Jika Anda memiliki sindrom tersebut, kemungkinan risiko tekanan darah tinggi Anda bisa terus meningkat di masa depan. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa tekanan darah oleh dokter atau ahli kesehatan lain setidaknya setiap enam sampai 12 bulan. Ini akan memberi Anda banyak waktu untuk membuat perubahan gaya hidup yang mungkin bisa membantu. Pengobatan di rumah Apa saja perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertensi tekanan darah tinggi? Selain dengan obat-obatan, penderita hipertensi perlu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat untuk membantu menurunkan tekanan darah sekaligus menekan risiko Anda terhadap penyakit lain akibat hipertensi. Beberapa perubahan gaya hidup postif yang bisa Anda lakukan adalah Diet seimbang dan diet rendah garam. Olahraga teratur. Tidak merokok dan tidak minum alkohol. Berusaha menurunkan berat badan, jika Anda mengalami obesitas. Selain cara di atas, Anda juga bisa melakukan upaya alami lainnya untuk membantu menurunkan tekanan darah, seperti teknik pernapasan dan relaksasi otot. Kedua hal tersebut dapat membantu menghilangkan stres yang juga menjadi pemicu naiknya tekanan darah. Selain itu, Anda pun perlu rutin memeriksakan tekanan darah secara berkala dan mengikuti rencana perawatan dokter untuk dapat mengawasi dan mengendalikan kondisi kesehatan Anda. Hal-hal tersebut perlu dilakukan seumur hidup. Selain untuk menurunkan tekanan darah, Anda perlu melakukannya untuk mencegah kenaikan tekanan darah semakin tinggi pada usia lanjut. Pasalnya, seiring pertambahan usia, tekanan darah Anda cenderung lebih tinggi dan pelan-pelan naik setelah Anda mencapai usia 50 tahun. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda. Komplikasi Apa komplikasi dari tekanan darah tinggi yang mungkin terjadi? Hipertensi umumnya memang tidak menimbulkan gejala. Oleh karena itu, sebagian besar orang tidak mengetahui bahwa dirinya memiliki darah tinggi bila tidak rutin melakukan cek tekanan darah. Bila kondisi ini dibiarkan atau tidak ditangani dengan tepat dapat berujung pada kompliksi penyakit lainnya. Berikut beberapa komplikasi hipertensi yang mungkin terjadi Masalah pada pembuluh arteri, seperti aneurisma. Masalah pada jantung, seperti serangan jantung, gagal jantung, atau penyakit pada jantung lainnya. Stroke. Masalah pada ginjal. Kerusakan mata. Demensia. Disfungsi seksual.

Orangyang Tidur Terlambat - Banyak orang cerdas lebih memilih kesunyian malam daripada dini hari. Keyakinan pada pendekatan - Ini mungkin salah, tetapi orang yang cerdas berinvestasi dalam pendekatan mereka seolah-olah itu benar. Mereka lebih mungkin untuk sepenuhnya mengubah rencana mereka sebelum mereka mempertanyakan pilihan mereka sendiri.

Napas pendek ketika keadaan normal, bukan saat sedang berolahraga atau beraktivitas fisik berat, bisa diakibatkan oleh sesuatu yang menghalangi saluran pernapasan. Kondisi ini pada umumnya terjadi bila Anda mengalami gangguan pernapasan, seperti asma, bronkitis kronis, maupun pneumonia. Bahkan, napas pendek juga bisa menjadi gejala kondisi lain, seperti kelebihan berat badan, gagal jantung, dan stroke. 3. Penurunan berat badan Anda perlu waspada bila pernah mengalami penurunan berat badan secara drastis padahal sedang tidak merencanakan atau menjalani program diet. Penurunan berat badan lebih dari 5% dari total berat badan selama 6–12 bulan perlu segera diperiksakan ke dokter karena bisa menjadi gejala penyakit berbahaya. Beberapa penyakit yang mungkin membuat berat badan berkurang secara drastis tanpa sebab yakni kanker, diabetes melitus, gangguan hormon, dan depresi berat. 4. Kram kaki yang tidak kunjung sembuh Sebagian besar orang sering mengalami kram kaki dan akan hilang sendiri setelah beristirahat. Akan tetapi, kram kaki yang tak kunjung sembuh bisa jadi gejala penyakit berbahaya, terutama pada arteri kaki akibat penyumbatan pembuluh darah. Jika ini tidak ditangani, bukan tidak mungkin seseorang akan kehilangan kakinya. Ini terjadi akibat matinya jaringan akibat tidak memperoleh oksigen dan zat gizi dari aliran darah. 5. Kegemukan pada bagian perut Anda juga perlu lebih berhati-hati bila mengalami kegemukan, terutama pada bagian perut hingga membuat celana sempit dan tidak bisa dikancing. Hal ini bisa jadi tanda tubuh bermasalah karena peningkatan berat badan serta penumpukan lemak perut yang juga dikenal sebagai lemak viseral. Penumpukan lemak viseral sangat berbahaya dan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, serangan jantung, serta stroke. 6. Kulit sangat kering Beberapa ahli mengatakan bahwa kondisi kulit yang sangat kering dan mudah terkelupas bisa disebabkan oleh gangguan kelenjar tiroid. Kulit kering disertai mengelupasnya kuku juga bisa terjadi akibat kekurangan zinc dalam tubuh. Hal ini harus segera Anda konsultasikan dengan dokter spesialis kulit. Biasanya, pengobatan yang diberikan adalah suplemen dan losion. 7. Perubahan payudara Perubahan payudara sangat umum terjadi saat masa pubertas, kehamilan, hingga menyusui. Namun, Anda perlu curiga bila warna permukaan kulit payudara berubah, ada benjolan, timbul rasa tidak nyaman, serta keluar cairan dari puting saat tidak sedang menyusui. Segera periksakan diri ke dokter spesialis terkait bila mengalami Anda kondisi tersebut. Pasalnya, ini bisa menjadi gejala penyakit berbahaya seperti kanker payudara. 8. Pembengkakan pada bagian tertentu Jika kaki, lengan, atau bagian tertentu pada tubuh Anda terasa membengkak tanpa sebab yang jelas, lebih baik segera periksakan diri ke dokter. Pembengkakan atau adanya penambahan massa pada salah satu organ tubuh bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis ringan hingga berat, seperti tumor dan kanker. Bengkak pada kaki juga bisa diakibatkan oleh penumpukan cairan yang disebut edema. Kondisi ini bisa menjadi gejala penyakit degeneratif serius, seperti gagal jantung dan gagal ginjal. 9. Perdarahan tidak terkontrol Luka yang menghasilkan perdarahan tanpa henti lebih dari lima menit bisa disebabkan oleh penyakit kelainan darah, seperti hemofilia dan leukemia. Perdarahan yang tidak wajar juga bisa terjadi pada bagian tubuh tertentu sehingga menyebabkan feses berdarah, urine berdarah, atau muntah darah. Kondisi ini bisa terjadi akibat beberapa penyakit serius, termasuk wasir, infeksi, kanker usus, bronkitis, pneumonia, dan tuberkulosis TBC. 10. Muntah dan diare terus-menerus Gastoenteritis atau yang lebih umum dikenal sebagai muntaber bisa membuat Anda mengalami muntah dan diare terus-menerus. Selain gastroenteritis, muntah dan diare berkepanjangan bisa menandakan infeksi, intoleransi makanan, radang usus, dan bahkan peradangan selaput otak meningitis. Jika tidak segera ditangani, Anda berisiko mengalami dehidrasi parah. Kondisi ini awalnya ditandai dengan perubahan warna urine, sakit kepala, dan kelelahan. 11. Mata sangat sensitif pada cahaya fotofobia Tak hanya gangguan mata, fotofobia atau mata yang sensitif terhadap cahaya sering dikaitkan sebagai gejala sakit kepala, termasuk migrain dan sakit kepala klaster. Gejala penyakit berbahaya lain juga dapat ditandai dengan fotofobia, seperti depresi, gangguan kecemasan, cedera kepala, dan bahkan tumor kelenjar pituitari. Untuk mendiagnosis kondisi ini, konsultasikan dengan dokter spesialis mata guna mengetahui apakah masalah disebabkan gangguan mata atau bukan. 12. Kelelahan berkepanjangan Kelelahan yang menjadi tanda tubuh bermasalah biasanya tidak akan hilang begitu saja meski Anda sudah tidur cukup maupun minum kopi. Beberapa masalah kesehatan yang bisa menyebabkan kelelahan antara lain anemia, gangguan tiroid, diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Selain fisik, kelelahan mental juga bisa terjadi pada seseorang yang mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Berbagai masalah kesehatan serius dan mematikan kadang tidak menimbukan gejala spesifik. Alhasil, kebanyakan orang cenderung mengabaikannya. Meski begitu, bila Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala penyakit berbahaya seperti di atas, jangan ragu untuk segera konsultasi dengan dokter. Diagnosis lebih awal bisa mencegah keparahan dan komplikasi dari kondisi yang Anda alami.
Untukmenderita penyakit ini, seseorang harus memiliki 2 gen dari kedua orang tuanya. Jika hanya 1gen yang diturunkan, maka orang tersebut hanya menjadi pembawa tetapi tidak menunjukkan gejala-gejala dari penyakit ini. Ada beberapa ciri-ciri penyakit thalasemia yang perlu anda ketahui, adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut. 1.
Halodoc, Jakarta - Menjaga kesehatan fisik itu sama pentingnya dengan menjaga kesehatan mental. Perlu dipahami, gangguan kesehatan mental sebenarnya suatu kondisi yang umum terjadi. Sama seperti penyakit pada fisik, gangguan kesehatan mental juga perlu diatasi, agar tidak mengganggu kualitas hidup pengidapnya. Jika dijelaskan secara medis, gangguan kesehatan mental terjadi ketika keseimbangan kimiawi di otak terganggu. Akibatnya, terjadilah gangguan pada cara berpikir, bertindak, dan merasakan sesuatu, serta cara memandang segala sesuatu dalam kehidupan. Lantas, bagaimana ciri seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental?Baca juga Deteksi Lebih Dini Gangguan Mental SkizofreniaSebenarnya, jika berbicara mengenai gangguan kesehatan mental, jenisnya ada banyak sekali. Beberapa yang umum terjadi adalah depresi, gangguan bipolar, gangguan kecemasan, PTSD, OCD, dan psikosis. Ada jenis gangguan kesehatan mental yang hanya terjadi pada suatu kelompok orang, misalnya postpartum depression yang hanya terjadi pada wanita setelah melahirkan. Meski jenisnya banyak, ada beberapa gejala umum yang dialami seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental. Gangguan kesehatan mental juga bisa memengaruhi kesehatan fisik. Itulah sebabnya orang dengan gangguan kesehatan mental sering mengeluhkan gejala yang mengganggu kehidupan dan pekerjaan mereka. Gejala tersebut berupa perubahan suasana hati, kepribadian, kebiasaan, dan penarikan diri dari lingkungan sosial. Secara umum, berikut ini ciri-ciri seseorang mengalami gangguan kesehatan mentalMerasa sedih berkepanjangan, kadang tanpa sebab yang rasa atau tak peduli dengan lingkungan lelah yang signifikan, tidak berenergi, dan mengalami masalah marah berlebihan dan sangat putus asa dan tak merasa bingung, khawatir, atau pengalaman buruk yang tidak bisa delusi, paranoia, atau sulit untuk takut atau khawatir berlebihan, atau dihantui perasaan suasana hati yang menarik diri dari lingkungan mampu mengatasi stres atau masalah pikiran untuk bunuh juga Lebaran dan Holiday Blues, Ini 4 Cara MenghadapinyaItulah beberapa gejala umum gangguan kesehatan mental. Jika kamu atau orang terdekat mengalaminya, segera download aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan psikolog, kapan dan di mana saja. Ingatlah, gangguan kesehatan mental sama seperti penyakit fisik yang bisa disembuhkan. Apa Penyebab Gangguan Kesehatan Mental?Sebenarnya, hampir setiap gangguan kesehatan mental tidak bisa diketahui penyebabnya secara pasti. Berbeda dengan penyakit fisik, gangguan kesehatan mental bisa terjadi karena berbagai faktor atau kombinasinya. Namun, secara umum, berikut ini hal yang bisa jadi faktor pemicu gangguan kesehatan mentalStres berat atau peristiwa traumatis, seperti pertempuran militer, kecelakaan serius, atau kejahatan yang pernah dialami di masa dalam rumah atau pelecehan ketika masih genetik atau pada struktur kimia mengalami cedera kepala terisolasi secara sosial atau pengangguran atau kehilangan kerugian sosial, kemiskinan atau terlilit diskriminasi dan stigma orang tunawisma atau lingkungan perumahan yang merawat anggota keluarga atau juga Percaya Diri Berlebihan Ternyata Berbahaya, Ini DampaknyaUntuk mengetahui apa penyebab pasti dari gangguan kesehatan mental yang dialami, dibutuhkan konseling lebih lanjut dengan psikolog atau psikiater. Jadi, jangan takut meminta bantuan profesional, jika mengalami gejala gangguan kesehatan mental. Perawatan dan pengobatan yang tepat dapat membuat gangguan mental yang dialami dapat sembuh dengan cepat. Meski ada juga beberapa orang yang membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk pulih. Namun, semakin cepat gejala gangguan kesehatan mental disadari dan diobati, peluang untuk sembuh pun akan cukup besar. ReferensiMind. Diakses pada 2020. Mental health problems – an Diakses pada 2020. What Is Mental Health?Mental Health Association in Forsyth Country. Diakses pada 2020. What is Mental Illness?
Bayiyang dipengaruhi oleh riwayat penyakit orang tuanya; Penyakit yang diderita orang tua juga bisa menyebabkan anak terindikasi Down Syndrome, salah satu penyakitnya adalah epilepsi yang mempunyai hubungan dengan fungsi otak. Secara umum, yang menderita epilepsy adalah orang dewasa, ini disebabkan virus atau terjadi kerusakan pada otak.
Penulisanmakalah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak anak yang menderita sindrom down bagaimana ciri-ciri bagi penderita penyakit dari 33 orang ibu yang memiliki anak Down
QvLjro.
  • 26vti2z2ui.pages.dev/926
  • 26vti2z2ui.pages.dev/768
  • 26vti2z2ui.pages.dev/751
  • 26vti2z2ui.pages.dev/558
  • 26vti2z2ui.pages.dev/914
  • 26vti2z2ui.pages.dev/670
  • 26vti2z2ui.pages.dev/87
  • 26vti2z2ui.pages.dev/98
  • 26vti2z2ui.pages.dev/699
  • 26vti2z2ui.pages.dev/203
  • 26vti2z2ui.pages.dev/697
  • 26vti2z2ui.pages.dev/471
  • 26vti2z2ui.pages.dev/726
  • 26vti2z2ui.pages.dev/985
  • 26vti2z2ui.pages.dev/730
  • ciri ciri penyakit diatas dimiliki oleh orang yang menderita penyakit