Pesanmalaikat Jibril as kepada nabi Muhammad Saw dan para umat muslimAssalamualaikum warahmatullahi wa barokatu.Semoga dengan konten ini kita bisa men
Ketika melalui proses Israk, Rasulullah saw. dibawa berjalan melalui pelbagai peristiwa yang perlu diterjemahkan oleh Malaikat Jibrail apa pengertiannya. Berikut adalah 13 peristiwa yang dialami Rasulullah saw. sebagai panduan kepada kita sebagai umatnya; Rasulullah dapat melihat kaum yang sedang bertanam padi dan terus dapat menuai hasil tanaman mereka. dan hal itu berlaku berulang-ulang kali. Penerangan Jibrail – “Itulah kaum yang berjihad yang digandakan pahala kebajikan sebanyak 700 kali ganda bahkan sehingga gandaan yang lebih banyak.” Rasulullah tiba di sebuah tempat yang berbau harum. Itulah kubur Masyitah, pembantu Firaun bersama suaminya dan anak-anaknya yang dibunuh oleh Fir’aun kerana tetap teguh beriman kepada Allah. Penerangan Jibrail – “Itulah balasan kepada mereka yang percaya dan berpegang teguh kepada Allah swt.” Rasulullah dapat melihat sekumpulan orang yang memecahkan kepala mereka dengan batu dan setiap kali dipecahkan, kepala mereka sembuh kembali, lalu dipecahkan lagi berulang kali. Penerangan Jibrail – “Itulah orang-orang yang berat kepala mereka untuk sujud.” Rasulullah bertemu dengan sekumpulan orang yang hanya menutup kemaluan mereka dengan secebis kain dan dihalau seperti binatang ternakan, serta makan bara api. Penerangan Jibrail “Itulah orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat harta mereka.” Rasulullah berjumpa kaum lelaki dan perempuan yang memakan daging mentah yang busuk sedangkan daging yang dimasak elok ada di sisi mereka. Penerangan Jibrail – “Itulah lelaki dan perempuan yang melakukan zina sedangkan lelaki dan perempuan itu masing mempunyai isteri atau suami.” Rasulullah kemudian melihat seorang lelaki yang berenang dalam sungai darah dan dilontarkan dengan batu-batu. Penerangan Jibrail – “Itulah orang yang makan riba.” Rasulullah lalu bertemu lelaki yang kerjanya menghimpun seberkas kayu yang dia tak berdaya memikulnya, tetapi tetap degil lalu menambahkan lagi bilangan kayu yang mahu dipikulnya. Penerangan Jibrail – “Itulah orang tak dapat memenuhi amanah yang sudah diterima tetapi masih berani mahu menerima amanah yang lain.” Rasulullah kemudian berjumpa dengan satu kaum yang sedang menggunting lidah dan bibir mereka dengan gunting besi, setiap kali digunting, lidah dan bibir mereka kembali menjadi seperti biasa. Penerangan Jibrail – “Itulah orang yang membuat fitnah dan mengatakan sesuatu yang dia sendiri tidak melakukannya.” Rasulullah kemudian menemui sekumpulan orang yang mencakar muka dan dada mereka dengan kuku tembaga mereka. Penerangan Jibrail – “Itulah orang yang mengumpat dan menjatuhkan maruah, mencela serta menghinakan oang.” Rasulullah juga dapat melihat seekor lembu jantan yang besar keluar dari lubang yang sempit bentuknya dan saiznya. Tetapi apabila lembu jantan itu cuba memasuki semula lubang tersebut, lembu itu gagal. Penerangan Jibrail – “Itulah orang yang bercakap besar kemudian menyesal, tetapi penyesalannya sudah terlambat.” Datang seorang perempuan dengan dulang yang penuh dengan perhiasan lalu Rasulullah bertindak tidak memperdulikannya. Penerangan Jibrail – “Itulah dunia. Jika diberi perhatian kepadanya, nescaya umat Islam akan mengutamakan dunia daripada akhirat.” Datang seorang lagi perempuan tua duduk di tengah jalan dan menyuruh Rasulullah berhenti lalu Rasulullah lagi sekali tidak menghiraukannya. Penerangan Jibrail – “Itulah orang yang mensia-siakan usianya.” Akhir sekali, datang pula seorang perempuan yang badannya bongkok tiga menahan Rasulullah. Terang Jibrail – “Itulah gambaran umur dunia yang sangat tua dan menanti saat hari kiamat.” Cuba kita lihat semula 13 pengajaran yang ada Berjihadlah menegakkan agama Allah Berpeganglah kepada Allah swt sebagai Tuhan Yang Satu Utamakan solat Bayar zakat Elak zina Elak riba Penuhi amanah Elak fitnah Elak menghina orang lain Elak perasaan bongkak Utamakan akhirat berbanding dunia Jangan sia-siakan usia Dunia sudah sampai ke usia hujungnya Rasanya dah faham kan apa yang sebenarnya kita perlu lakukan? Paling berat antara semua rasanya pesanan Jibrail nombor 11. Yang itu banyak antara kita tewas.3Nasihat Jibril untuk Umat Akhir Zaman ADA tiga pesan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya. tiga pesan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad yang sebenarnya ditujukan kepada umat akhir zaman. Pertama Hiduplah sesukamu Muhammad, tapi ingatlah engkau akan mati. "Kita diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, kita mau beribadah
Tigapesan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya. Mengutip kitab Nashaihul Ibad karya Syekh Nawawi , ia menyampaikan tiga pesan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad yang sebenarnya ditujukan kepada umat akhir zaman. Pertama Hiduplah sesukamu Muhammad, tapi ingatlah engkau akan mati. "Kita diberi kebebasan untuk menentukan pilihan
Sehinggaselaku umat akhir zaman pun sepatutnya kita menyadari bahwa ada banyak pesan Rasulullah Saw., yang dapat menjadi patokan untuk kita supaya terhindar dari fitnah akhir Zaman ini, bahkan para sahabat pun senantiasa berpesan yang salah satunya adalah Ali bin Abi Thalib, . Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Asakir, Waki' meriwayatkan dari Amru bin Munabbih dari Aufah bin Dalham
Oleh Ust Widi Kusnadi, Da’i Pondok Pesantren Al-Fatah, Bogor Khutbah ke-1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ اللَّيْلِ عَلَى النَّهَارْ، تَذْكِرَةً لِأُولِى الْقُلُوْبِ وَالْأَبْصَارْ، وَتَبْصِرَةً لِّذَوِي الْأَلْبَابِ وَالْاِعْتِبَارْ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ٠فَقَالَى اللهُ تَعاَلى فِيْ كِتَا بِهِ اْلكَرِيْمِ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ٠فَقَال ايضا٠ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala Segala puji dan syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, hari ini kita masih dipertemukan dengan hari yang mulia, yaitu hari Jumat, tempat yang mulia, yaitu tempat shalat, dan waktu yang mulia yakni waktu yang sangat baik untuk bermunajad. Mudah-mudahan dengan syukur dan ketaqwaan yang kita terus pelihara dan kita tingkatkan, kita semua menjadi orang-orang yang dimuliakan oleh Allah, menjadi muttaqin dan syakirin, orang orang yang bertaqwa dan orang-orang yang bersyukur. Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala Pada kesempatan khutbah Jumat ini, marilah kita merenungkan nasihat yang disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Rasulullah Shallallahu alaihi Wasalam yang pada hakikatnya adalah kepada kita semua, umat Rasulullah Yang pertama يَا مُحَمَّدُ عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ “Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu, tetapi ketahuilah, sesungguhnya Engkau akan mati.” Artinya, bahwa kematian adalah suatu kepastian yang akan dialami oleh semua makhluk yang hidup, siapapun dia. Baik raja maupun rakyat jelata, pasti semua akan mati. Baik yang kaya, hidup di dalam istana, maupun yang miskin papa, hidup di gubug derita, semua akan mati. Yang dimuliakan maupun yang dihinakan, keduanya pasti akan berakhir dengan kematian. Dengan datangnya kematian, maka manusia tidak akan bisa berbuat apa-apa lagi. Jangankan berbuat, berpikir saja manusia sudah tidak bisa lagi karena tubuh sudah ditinggalkan oleh rohnya. Kematian ini, akan datang dan menghampiri setiap manusia, hanya soal waktu dan bagaimana keadaan saat ia mati saja yang membedakannya. Dengan mengingat kematian, diharapkan setiap mukmin dapat menghilangkan ketergantungan dan ketamakan hati terhadap kehidupan dunia dan kesenangan-kesenangannya. Dengan mengingat kematian, sudah seharusnya manusia memendekkan angan-angan untuk mencintai dunia dan hanya mengharapkan kehidupan yang kekal abadi di akhirat nanti. Dalam Al-Quran Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman وَمَا هٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” Al-Ankabut/29 64 Dengan demikian, hendaklah setiap hamba mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya kematian, dengan cara menyiapkan diri dengan ibadah dan amal shaleh sebagai bekal yang abadi. Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang kedua وَأَحْبِبْ مَنْ شِئْتَ فَإِنَّكَ مَفَارِقُهُ “Cintailah siapa yang kamu suka, tetapi ketahuilah, sesungguhnya Engkau akan berpisah dengannya.” Manusia dikaruniai hati dan perasaan untuk saling berkasih sayang. Setiap orang dibebaskan untuk mencintai apa saja dan siapa saja di antara semua makhluk, namun harus disadari bahwa ia pasti akan berpisah dengannya. Maka, jangan sampai seorang mukmin menyibukkan hatinya dengan kesenangan-kesenangan dunia yang fana. Kecintaan kepada istri, anak, bisnis, pangkat, jabatan dan lain sebagainya jangan sampai melalaikan diri dari kehidupan yang kekal abadi di akhirat nanti. Semua yang kamu cintai, pasti semuanya akan pergi meninggalkanmu, atau kamu yang akan pergi dari mereka. Maka, jangan terlalu berlebihan dalam mencintai siapapun karena seseorang, atau segala hal yang bersifat duniawi. Sibukkanlah hati dengan kecintaan terhadap Allah, Dzat yang tidak akan pernah berpisah denganmu dan kamu tidak akan pernah terpisah dari-Nya. Kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya harus menjadi kecintaan yang utama dalam hati kita, karena kecintaan tersebut yang akan kekal abadi sampai dibangkitkan kelak di akhirat. Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang ketiga, nasihat Jibril adalah وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ “Dan berbuatlah sesukamu, tapi sadarilah, sesungguhnya Engkau akan diberi balasan karena perbuatanmu.” “Berbuatlah sesukamu” berarti bahwa manusia bebas melakukan perbuatan sesuai dengan kehendaknya. Ia ingin berbuat baik, atau berbuat jahat dan dzalim, silakan, sesuka-sukanya. Allah memberi kebebasan. Namun, harus diingat, semuanya akan berakhir dengan kematian. Selanjutnya, setelah kematian akan ada perhitungan, pertanggungjawaban dan pembalasan di akhirat. Setiap orang akan diberi putusan, balasan berupa nikmat surga bagi yang berbuat baik. Sbaliknya setiap orang akan dibeli putusan dan balasan berupa siksa dan azab sebagi konsekuensi dari perbuatan buruknya. Dalam surah Al-Zalzalah, Allah berfirman فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ ٧ وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ ٨ “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya ia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya ia akan melihat balasannya pula.” Az-Zalzalah 99 7-8. Perlu diingat bahwa tidak ada perbuatan yang sirna begitu saja tanpa perhitungan. Walaupun hanya menyingkirkan batu di jalan, pasti akan mendapat ganjaran. Atau hanya sekadar kepulan asap rokok yang dihirup orang lain. Itu semua pasti akan ada balasannya. Semuanya akan ada perhitungannya. Jadi, alangkah baiknya jika akan melakukan sesuatu, terlebih dahulu dipikirkan dan dipertimbangkan dampaknya. Berdampak positif atau malah berdampak negatif. Jangan sampai di akhirat nanti kita menjadi orang yang bangkrut, yaitu datang menghadap Allah dengan banyak amal kebaikan, tapi semua itu tidak bisa menutupi tuntutan dari orang-orang yang kita sakiti, kita dzalimi, hingga pahala kita habis, dan bahkan kita menanggung dosa-dosa dari orang yang kita sakiti, hingga akhirnya masuk neraka, Na’udzubillah min dzalika. Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala Ketahuilah, bahwa kemuliaan seorang mukmin terletak pada akhlaknya. Kemuliaan seorang Muslim adalah pada seberapa dekat ia dengan penciptanya. Maka, janganlah sandarkan kemuliaan kita kepada harta benda, pangkat dan jabatan, dan segala hal yang berbau materi duniawi. Marilah kita sandarkanlah kemuliaan kita melalui taqarrub kepada Dzat Yang Maha Mulia, mendekatkan diri dengan ibadah dan amal shalih ikhlas hanya untuk Allah semata, karena hanya Allah lah pemilik kemuliaan sejati. Allah akan memuliakan siapa saja yang Dia kehendaki dan Allah akan menghinkan siapa saja yang Dia kehendaki. Kehormatan manusia tidak terletak pada aksesoris dunia. Kehormatan manusia tidak berdasar kepada banyak sedikitnya harta, tetapi manusia terhormat adalah mereka yang mampu melepaskan diri dari segala jerat dunia, Kehormatan seorang hamba adalah Ketika ia bersandar sepenuhnya kepada Allah Yang Maha memiliki segalanya. Semoga kita menjadi hamba-hamba yang selamat hidup di duia dan akhirat. Dan Allah masukkan kita menjadi hamba-hamba-Nya yang bersedah diri hanya kepada-Nya. بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِن الآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى . وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ A/P2/RS2 Mi’raj News Agency MINA5lGK.