SuhuPenetasan Telur Ayam Bangkok | Mitra Ternak Malang Adalah Perusahaan Penyedia Peralatan Ternak Dan Suhu Penetasan Telur Ayam Bangkok Terbesar dan Terlengkap Se-Indonesia. Diposting oleh Penyewaan tenda di bali di 23.25. Kirimkan Ini lewat Email BlogThis!
Menentukan suhu bacapanas yang tepat dalam proses penetasan bukanlah hal yang mudah, namun juga tidak terlalu sulit jika kita bisa memahami prinsip-prinsip penetasan. Panas diperlukan dalam proses penetasan untuk menguapkan uap air H2O. Uap air yang menempel pada kulit telur akan dipanaskan sehingga hidrogen akan menguap dan menghasilkan oksigen O2 yang diperlukan untuk metabolisme embrio. Sebenarnya tidak ada standar panas yang baku karena begitu banyak komponen penetasan yang harus diperhatikan, sehingga mustahil menetapkan nilai yang absolut. Karena itu jangan terpancang pada nilai suhu tertentu untuk menghasilkan penetasan yang baik. Suhu penetasan bisa saja berbeda antara satu daerah dengan daerah lain. Bahkan suhu penetasan di beberapa daerah bisa berbeda meskipun untuk menetaskan satu jenis telur unggas. Hal ini biasanya terkait dengan kondisi cuaca, suhu dan kelembaban setempat, jenis pakan yang tersedia, metode pemeliharaan, dan masih banyak lagi. Lalu bagaimana menentukan suhu yang pas? Berikut ini adalah hal-hal berkaitan dengan pengaturan suhu berdasarkan pengalaman dan penelitian kami – Prinsip utama suhu yang pas adalah telur menetas dengan waktu yang pas pula! Jika telur ayam menetas pada hari ke 20-21 maka suhunya sudah pas. Kalau terlalu cepat menetas, misalnya pada hari ke 18-19, maka suhunya terlalu tinggi dan harus diturunkan. Kalau telur terlalu lambat menetas, misalnya pada hari ke 22 – 23, maka suhunya terlalu rendah, dan harus dinaikkan. Mengatur ulang suhu yang tepat bisa dilakukan dengan menaikkan atau menurunkan per 0,5 derajat dulu, kalau dirasa masih kurang memuaskan bisa disetel lagi. Jika sudah mentok, misalnya sampai suhu terendah 37 dan tertinggi 39 derajat celcius daya tetas tetap rendah, kemungkinan besar berasal dari kelembaban yang kurang pas atau KUALITAS telur tetas tidak bagus. Untuk mengetahui kualitas telur tetas, lakukan proses penetasan dengan tidak lupa melakukan SELEKSI telur menggunakan teropong telur yang tersedia, pada hari ke 3-5, atau usia pertengahan dan 3 hari sebelum menetas. Jika minimal 80% telur menetas pada waktu yang pas, maka gunakan setelah suhu tersebut untuk penetasan selanjutnya. – Perlu diketahui, tidak ada satupun thermometer yang sama nilainya, meskipun berasaln dari satu pabrik. Karena itu jika memakai satu thermometer dan nilainya sedikit berbeda dengan teori penetasan yang ada, jangan buru-buru untuk menyamakannya. Jika penetas sudah menghasilkan daya tetas yang tinggi, biarkan nilainya apa adanya karena sekali lagi, dalam dunia industri tidak ada pengukuran yang absolut di dunia ini. – Letakkan thermometer pada tempat yang tepat, yaitu di atas telur, jangan ditempel di pintu, dekat kaca atau di dinding belakang. Jika mengunakan thermometer / thermostat digital, letakkan sensor panas juga di atas telur. Dari penelitian kami, perbedaan suhu yang terjadi antara peletakan di atas telur dan di dinding belakang bisa mencapai 2 derajat celcius. Biasanya hal terjadi pada penetas telur sistem still air. – Ada beberapa orang yang melakukan tes suhu pada beberapa titik dalam penetas telur, namun jangan buru-buru menilai kualitas yang buruk untuk penetas telur yang berbeda suhunya pada beberapa titik, karena secara alami pasti akan terjadi perbedaan suhu, dan tidak ada penetas telur, secanggih apapun, yang mempunyai suhu merata secara absolut. Biasanya suhu di tengah akan lebih panas daripada di depan dekat jendela atau dekat dinding. Perbedaan juga akan terjadi di bagian atas, tengah dan bawah. Dari penelitian kami, hasil penetasan masih baik asalkan perbedaan suhu tertinggi tidak melebihi 2 derajat celcius, terbaik adalah 0,5 derajat celcius. Penggunaan material aluminium bukan kawat besi / plastik untuk rak telur bisa membantu untuk meratakan panas pada telur.
Selainpakan ayam, suhu penetasan telur juga akan mempengaruhi kualitas telur yang dihasilkan. Secara umum, suhu ideal untuk menetaskan telur ayam antara 38,5° C - 39° C. Di mana suhu terendah tidak boleh kurang dari 38° C, dan suhu tertinggi tidak boleh melebihi 39° C. Ada dua jenis mesin penetasan yang digunakan, yaitu mesin kipas angin dan mesin tanpa kipas. Kedua mesin tersebut memiliki suhu yang berbeda. Adapun lama waktu penetasan telur ayam adalah sekitar 20 - 21 hari.
Suhu Yang Optimal Untuk Menetaskan Telur Unggas Ayam, Puyuh, Bebek, Lovebird adalah disesuaikan dengan jenis unggasnya sendiri. Pengaturan suhu merupakan hal yang mutlak diketahui siapapun penetas, terutaman bagi anda yang baru terjun ke dunia penetasan. Tinggi rendahnya suhu akan berpengaruh terhadap perkembangan embrio saat proses penetasan didalam mesin penetas telur. Lantas berapa suhu yang ideal untuk menetaskan telur unggas yang ideal?. Pada dasarnya tidak ada patokan yang baku suhu ideal dalam penetasan telur karena faktor geografis, kondisi cuaca, suhu dan kelembapan, ketersediaan pakan, cara memelihara dan lain – lain, bisa saja berbeda antara satu daerah dengan daerah lain. Untuk memahami suhu yang ideal tentu bukan perkara mudah tetapi bukan berarti sulit, jika Anda paham prinsip-prinsip penetasan. Panas dalam mesin penetas telur berfungsi untuk menghasilkan uap air H2O di dalam bak air. Uap air yang dihasilkan akan menempel di kulit telur kemudian akan dipanaskan kembali sehingga hidrogen akan menguap dan menghasilkan oksigen yang digunakan untuk metabolisme embrio. Prinsipnya suhu yang optimal berbanding lurus dengan rata-rata hari penetasan, misalnya telur ayam jika menetas pada hari ke 20-21 maka semungkinan besar suhunya sudah pas. Jika penetasan terlalu cepat misalkan 18-19 hari sudah menetas kemungkinan suhu terlalu tinggi dan harus diturunkan, sebaliknya jika penetasan lebih dari 21 hari, misalkan menetas pada hari ke 22-23, bisa jadi suhunya terlalu rendah dan harus dinaikkan. Menaikkan dan menurunkan suhu bisa dimulai dari 0,5 derajat jika dirasa kurang bisa dinaikkan lagi, diuji hingga didapatkan hasil yang optimal. Lantas berapa patokan minimal dan maksimal suhu yang diatur?, biasanya suhu terendah 37 derajat dan tertinggi 39 derajat. Jika pada suhu tersebut penetasan tetap rendah kemungkinan besar berasal dari kelembaban yang kurang pas atau kualitas telurnya kurang baik jika anda bisa membaca tips sebelum penetasa telur. Jika pengaturan sudah sesuai nilai penetasan diatas 80% dan pada waktu yang pas maka Anda bisa menggunakan setingan tersebut untuk penetasan selanjutnya. Jika Anda tidak ingin repot untuk menyetel dan mengetes mesin penetas Anda. Kami telah menguji coba beberapa unggas untuk mengetahui suhu yang ideal, info ini kami share cuma-cuma untuk anda. Kami sajikan info suhu berdasarkan hasil test uji pada mesin kitagowo dihasilkan suhu ideal beberapa unggas sebagai berikut Berdasarkan tes yang kami lakukan dengan seksama suhu untuk ayam, bebek, entok, puyuh, dan dara sama yaitu 380C, untuk burung suhunya 370C , sedangkan waktunya berbeda – beda untuk Ayam lama penetasan 21 hari, bebek lama penetasn 28 hari, Entok lama penetasan 35-37 hari, Puyuh dan Dara sama lama penetasan 14-17 hari, sedangkan burung lama penetasan 14-16 hari. Jenis Unggas Suhu 0C Lama penetasan Hari Ayam 38 21 Bebek 38 28 Entok 38 35-37 Puyuh 38 14-17 Dara 38 14-17 Burung 37 14-16 Tips dan Info Selalu cek fungsi komponen penetas telur seperti termostat, rak, kelistrikan bekerja dengan baik, usahakan cek secara berkala sebelum dan setelah penetasan selesai, untuk menjaga mesin tetap bekerja dengan baik dan awet. Sehingga pada saat penetasan mesin tidak error dan mengganggu proses penetasan. Jangan taruh benda berat di atas mesin penetas karena bisa menggangu sistem pengaturan suhu dan sistem lainnya. Untuk anda yang tidak mau repot mengatur suhu, anda bisa mencoba mesin yang disediakan di dimana mesin penetas telur full otomatis dan terdapat panduan lengkap penggunaan dan tips menetaskan telur yang baik dan benar.
Translate PENGATUR KESTABILAN SUHU PADA EGG INCUBATOR BERBASIS ARDUINO Abel Putra Hidayah1), Sumardi Sadi1) 1,2) Program Studi Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan I/33, Cikokol - Tangerang-Banten Email : mardiesadi99@ Secara umum mesin penetas telur atau egg incubator digunakan untuk
Cara Telur Ayam Petelur, Dijamin Sukses & Sudah Terbukti from Telur ayam Bangkok adalah salah satu jenis telur yang menjadi primadona bagi para penggemar ayam aduan. Telur ini biasanya dijadikan sebagai modal untuk memulai bisnis ayam aduan. Namun, terkadang ada masalah yang sering dihadapi oleh para peternak yaitu telur tidak menetas. Salah satu faktor yang membuat telur ayam Bangkok tidak menetas adalah suhu penetasan yang kurang tepat. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suhu Penetasan Ada beberapa faktor yang mempengaruhi suhu penetasan pada telur ayam Bangkok, di antaranya adalah 1. Suhu Ruangan Suhu ruangan yang terlalu dingin atau terlalu panas dapat mempengaruhi suhu penetasan telur ayam Bangkok. Suhu ideal untuk telur ayam Bangkok adalah antara 37,5-38 derajat Celcius. 2. Kelembaban Kelembaban juga mempengaruhi suhu penetasan telur ayam Bangkok. Kelembaban yang ideal untuk telur ayam Bangkok adalah sekitar 50-60%. 3. Waktu Penetasan Waktu penetasan yang tepat juga sangat penting dalam mendapatkan hasil penetasan yang baik. Waktu penetasan telur ayam Bangkok adalah sekitar 21 hari. Ciri-ciri Telur Ayam Bangkok Tidak Menetas Ada beberapa ciri-ciri telur ayam Bangkok yang tidak menetas, di antaranya adalah 1. Telur Tidak Berubah Warna Telur ayam Bangkok yang tidak menetas biasanya tidak mengalami perubahan warna seperti telur yang akan menetas. 2. Telur Tidak Bergetar Telur ayam Bangkok yang akan menetas biasanya akan bergetar atau bergerak sedikit. Namun, telur yang tidak menetas tidak akan bergetar sama sekali. 3. Telur Tidak Mengeluarkan Suara Telur ayam Bangkok yang akan menetas biasanya akan mengeluarkan suara seperti suara ayam yang sedang menetas. Namun, telur yang tidak menetas tidak akan mengeluarkan suara sama sekali. Tips agar Telur Ayam Bangkok Menetas dengan Baik Ada beberapa tips yang dapat dilakukan agar telur ayam Bangkok menetas dengan baik, di antaranya adalah 1. Tepatkan Suhu dan Kelembaban Pastikan suhu dan kelembaban pada ruang penetasan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh telur ayam Bangkok. 2. Bersihkan Telur secara Berkala Bersihkan telur secara berkala dari kotoran atau benda-benda asing yang menempel pada kulit telur. 3. Pilih Telur yang Sehat Pilih telur ayam Bangkok yang sehat dan tidak memiliki cacat pada kulit telur. Kesimpulan Suhu penetasan dan kelembaban yang tepat sangat penting dalam menjamin keberhasilan penetasan telur ayam Bangkok. Selain itu, pastikan juga untuk memilih telur yang sehat dan bersihkan telur secara berkala untuk mendapatkan hasil penetasan yang baik. Semoga artikel ini dapat membantu para peternak ayam aduan dalam mengatasi masalah telur ayam Bangkok yang tidak menetas. Untukitu dibuatlah mesin penetas telur otomatis dengan pengontrolan suhu dan kelembaban yang dikontrol langsung oleh Arduino uno dengan menggunakan sensor DHT11 sebagai sensor utama dan RTC Proses Penetasan Telur Ayam dan Fase Pembentukan Embrio di Dalam Telur Jika Juragan Ingin Menetaskan Teur Tetas Dengan Mesin Tetas Berikut Cara Cara dan Proses Penetasan Telur Inilah proses dan kejadian runtuk pembentukan anak ayam dari sebutir telur berproses menjadi embrio dan menjadi anak ayam yang kemudian menetas menjadi anak ayam utuh, suguh menakjubkan proses kejadian ciptaan Yang Maha Kuasa ini -> Menetaskan telur-telur ayam serama dengan menggunakan mesin tetas incubator adalah salah satu alternatif untuk meningkatkan produktivitas anakan ayam serama, disamping itu mesin tetas dapat berfungsi sebagai pengganti indukan ayam serama betina yang terkadang tidak mau mengerami telurnya. Menggunakan mesin tetas bukanlah tanpa masalah, saya melihat pengalaman dari seorang teman peternak ayam serama di Balikpapan yang menggunakan mesin tetas untuk menetaskan telur-telur serama ternyata banyak menemui kegagalan dalam hal hasil tetasan, dari seluruh telur-telur yang ditetaskan hanya 20-30% yang berhasil menetas dengan sempurna. Dia menuturkan faktor kegagalan penetasan telur terletak pada ketepatan pengaturan suhu di dalam ruang mesin tetas, kelembaban udara didalam mesin tetas, dan ketepatan dalam memutar posisi telur-telur yang ditetaskan. Lebih lanjut teman saya mengatakan bahwa telur-telur ayam serama lebih sensitif daripada telur-telur ayam kampung. Dari pengalaman diatas, kami mencoba mendesain sebuah mesin tetas sederhana untuk kapasitas maksimum 100 telur. Setelah kami uji coba ternyata hasilnya bagus, mesin penetas tersebut kami beri kode PUI-100 Pesona Unggas Inkubator - kapasitas 100 telur. Agar hasil tetasan telur ayam serama dapat berhasil dengan optimal disini kami coba uraikan tahapan cara menetaskan telur ayam serama dengan menggunakan mesin tetas PUI-100, dari hari ke-1 sampai hari ke-21. Mensetting Thermostat Sebelum mesin tetas digunakan kita perlu mensetting thermostat terlebih dahulu agar pengaturan suhu di dalam ruang mesin tetas dapat konstan secara otomatis. - Tutup pintu dan lubang ventilasi pada mesin tetas - Nyalakan lampunya sambil dilihat skala pada thermometer kita menghendaki suhu pada skala 101°F - Jika sebelum suhu 101°F lampu sudah padam maka geserlah tabung kapsul thermostat ke atas dengan cara memutar ke kanan baut penyangga kapsul. - Jika suhu melewati 101°F lampu baru padam maka geserlah tabung kapsul thermostat ke bawah dengan cara memutar ke kiri baut penyangga kapsul. - Jika lampu padam tepat pada suhu 101°F berarti mesin tetas siap digunakan. Memulai Penetasan 1. Hari ke-1 Setelah sumber pemanas dihidupkan, pintu dan lubang ventilasi dari mesin penetas ditutup rapat, suhu tetap dipertahankan 101°F 38,33°C. Aturan-aturan ini berlaku dalam jangka waktu 48 jam atau Selama dua hari berturut-turut untuk menekan seminimal mungkin perubahan temperatur udara. Hari ke-1 1 Nopember 2011 2. Hari ke-2 Mesin tetas tetap dalam kondisi tertutup rapat, sementara suhu ruangan sama seperti pada hari pertama. Hari ke-2 2 Nopember 2011 3. Hari ke-3 Mulai dilakukan pemutaran telur dengan menggerakkan handle rak putar ke depan atau kebelakang. Pemutaran telur dilakukan supaya seluruh bagian telur mendapatkan panas secara merata. Hal ini sangat berguna untuk meningkatkan daya tetas. Kegiatan pemutaran dikerjakan dua atau tiga kali dalam sehari, masing-masing pada pukul dan atau pukul dan Pemutaran telur dilakukan secara rutin setiap hari mulai hari ketiga sampai hari ke17 dengan frekuensi yang sama. Hari ke-3 3 Nopember 2011 4. Hari ke-4 Kegiatan yang dilakukan meliputi pemutaran, dan pembukaan lubang ventilasi selebar 1/4 bagian dan peningkatan suhu mesin penetas menjadi 102°F 3 8,8°C. Baki perlu diperiksa, apakah air yang ada di dalamnya masih cukup atau tidak. Hari ke-4 4 Nopember 2011 Embrio belum kelihatan -> 5. Hari ke-5 Kegiatan sama seperti hari ke-4, hanya saja lubang ventilasi dibuka selebar 1/2 bagian. Hari ke-5 5 Nopember 2011 Telur yang bakal jadi embrio mulai kelihatan 6. Hari ke-6 Lubang ventilasi dibuka 3/4 bagian. Mengenai kegiatan, semuanya masih sama seperti hari ke-5. Hari ke-6 6 Nopember 2011 Ini adalah contoh telur yang embrionya tidak berkembang atau telur infertile Telur seperti ini bisa dikeluarkan dari mesin tetas dan masih layak untuk di konsumsi 7. Hari ke-7 Pemutaran telur tetap diläkukan tiga kali sehari. Pada malam hari mulai melakukan peneropongan telur candling untuk mengetahui keadaan di dalam telur. Mengapa harus malam hari? Sebab, pada waktu itulah peneropongan dapat dilakukan secara maksimal mengingat kondisinya yang berlawanan dengan sinar atau pencahayaan alat teropong. Bisa saja hal ini dilakukan pada waktu siang, hanya saja akurasi pengamatan lebih rendah daripada malam hari. Melalui peneropongan tersebut akan diketahui telur yang fertil, telur kosong infertil dan kematian embrio di dalam telur. Hari ke-7 7 Nopember 2011 Perkembangan embrio umur 7 hari dalam mesin tetas Telur yang fertil dimasukkan kembali ke rak tetas, sedangkan telur yang embrionya mati harus segera disingkirkan. Telur kosong masih dapat dimanfaatkan sebagai telur konsumsi. Suhu dalam mesin penetas tetap dipertahankan 102°F 38,88°C, namun lubang ventilasi dibuka seluruhnya. 8. Hari ke-8 Kegiatan masih berkisar pada pemutaran, seperti yang dilakukan pada hari-hari sebelumnya. Demikian pula mengenai lubang ventilasi yang tetap dibuka seluruhnya. Memasuki hari kedelapan, suhu penetasan ditingkatkan menjadi103°F 39,44°C Hari ke- 8 8 Nopember 2011 Perkembangan embrio umur 8 hari dalam mesin tetas 9. Hari ke-9 Seluruh kegiatan sama dengan hari ke-8. Hari ke-9 9 Nopember 2011 Perkembangan embrio umur 9 hari dalam mesin tetas 10. Hari ke-10 Kegiatan masih sama dengan hari ke-9. Hari ke-10 10 Nopember 2011 Perkembangan embrio umur 10 hari dalam mesin tetas 11. Hari ke-11 Kegiatan masih sama dengan hari ke-10. Hari ke-11 11 Nopember 2011 Perkembangan embrio umur 11 hari dalam mesin tetas 12. Hari ke-12 Kegiatan masih sama dengan hari ke-11. Hari ke-12 12 Nopember 2011 Perkembangan embrio umur 12 hari dalam mesin tetas 13. Hari ke-13 Tidak ada perbedaan dengan kegiatan pada hari ke-13 Hari ke-13 13 Nopember 2011 Perkembangan embrio umur 13 hari dalam mesin tetas -> embrio semakin besar kelihatanya tidak bergerak 14. Hari ke-14 Pada hari ke- 14, kembali dilakukan peneropongan telur untuk mengetahui keadaan embrio di dalamnya. Embrio yang mati di dalam telur langsung dikeluarkan, sehingga rak tetas hanya diisi telur dengan bibit yang masih hidup saja. Namun jika masih ragu-ragu sebaiknya telur tetap biarkan dalam mesin tetas sampai hari yang ke 21, karena pada hari ke 14 ini sulit membedakan embrio yang hidup dan tidak, karena sama-sama tidak bergerak. Selain peneropongan, semua kegiatan pada han ke- 14 ini sama dengan hari ke-13. 15. Hari ke-15 Telur-telur tetas tetap diputar 3 kali sehari. Suhu masih 103°F 39,44°C dan lubang ventilasi juga tetap dibuka seluruhnya. Hari ke-15 15 Nopember 2011 embrio semakin besar 16. Hari ke-16 Sama dengan kegiatan pada han ke-15. Hari ke-16 16 Nopember 2011 17. Hari ke-17 Semua kegiatan masih sama dengan yang dilakukan pada hari ke- 16. 18. Hari ke-18 Kegiatan pemutaran masih dilakukan, tetapi sesudahnya tidak boleh dilakukan lagi hingga telur menetas. Memasuki hari ke-18 sampai 21, telur mengalami masa kritis yang pada saat tersebut embrio mengalami perubahan yang sangat cepat untuk menjadi anak ayam. Beberapa organ tubuh mulai tumbuh sempurna, sehingga cukup peka terhadap perubahan temperatur udara luar. Suhu dalam ruangan mesin tetas ditingkatkan menjadi 104°F40°C. Hari ke-18 18 Nopember 2011 19. Hari ke-19 Sebagian telur mulai retak. Pada saat seperti ini ruangan mesin penetas membutuhkan kelembaban yang lebih tinggi daripada hari- hari menciptakan suasana tersebut, kita dapat menambah volume air pada baki. Suhu masih 104°F 40°C dan lubang ventilasi tetap terbuka. Hari ke-19 19 Nopember 2011 20. Hari ke-20 dan ke-21 Seperti hari ke- 18 dan 19, maka pada hari ke-20. Suhu dipertahankan pada skala 104°F 40°C. Proses pecahnya kulit telur terjadi pada hari ke-20 dan ke-2 1. Anak ayam melalui paruhnya menekan ujung tumpul yakni rongga udara, kemudian memperpanjang diri dan menggelembung. Akibatnya, kulit telur menjadi sobek dan lama-kelamaan akan pecah. Dengan kekuatan sedikit demi sedikit, ujung tumpul tadi akan terangkat dan kepala anak ayam tersebut menyembul keluar. Hari ke-20 dan ke-21 Proses Menetas YUVSB.
  • 26vti2z2ui.pages.dev/924
  • 26vti2z2ui.pages.dev/659
  • 26vti2z2ui.pages.dev/253
  • 26vti2z2ui.pages.dev/662
  • 26vti2z2ui.pages.dev/362
  • 26vti2z2ui.pages.dev/134
  • 26vti2z2ui.pages.dev/587
  • 26vti2z2ui.pages.dev/523
  • 26vti2z2ui.pages.dev/673
  • 26vti2z2ui.pages.dev/108
  • 26vti2z2ui.pages.dev/960
  • 26vti2z2ui.pages.dev/79
  • 26vti2z2ui.pages.dev/648
  • 26vti2z2ui.pages.dev/725
  • 26vti2z2ui.pages.dev/455
  • suhu penetasan telur ayam bangkok